Sebanyak 53 Mahasiswa/i Kimia FMIPA Unimed yang mengikuti matakuliah Kimia Forensik mengadakan kunjungan belajar ke Laboratorium Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Kepolisisan Daerah Sumatera Utara (POLDA SUMUT).
Direktur Kriminal Umum, Kombespol Sumariono, S.H., M.H. yang diwakilkan Kompol Netty W. Pohan, S.H., M.H. memberikan sambutan khusus kepada seluruh rombongan mahasiswa yang diampu oleh dosen matakuliah Kimia Forensik yaitu Ibu Prof. Dr. Sri Adelila Sari, S.Pd., M.Si.
Kompol Netty W. Pohan, S.H., M.H. menyampaikan, sidik jari merupakan garis-garis unik yang ada pada telapak jari ruas teratas dari sepuluh jari tangan yang kita miliki. Sidik jari digunakan sebagai alat identifikasi seseorang seperti system absen handkey, kartu tanda pengenal pegawai, SIM, paspor, kartu tanda penduduk (KTP), dan lain-lain. Kunjungan belajar ini semoga bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa untuk dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata. Terakhir saya menghimbau kepada adik-adik mahasiswa agar mengikuti kegiatan ini dengan serius dan sungguh-sungguh sehingga tujuan dari kunjungan belajar ini dapat tercapai, pungkas Netty.
Ibu Prof. Dr. Sri Adelila Sari, S.Pd., M.Si menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum POLDASU atas diterimanya mahasiswa dengan baik, dan dengan kegiatan kunjungan ini dapat membuka mata mahasiswa bahwasannya aplikasi dari dunia Forensik ini sangat luas dan menarik. Diharapkan juga melalui kegiatan ini dapat menginisiasi INAFIS POLDASU dan Unimed menjalin kerjasama secara resmi melalui penandatanganan MOU dan MOA karena kegiatan ini sudah berjalan selama 3 tahun terakhir.
Mahasiswa Kimia FMIPA Unimed dijamu dengan sangat hangat oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum POLDASU sehingga menambah semangat mahasiswa.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 2024 yang dimulai dari pukul 08.00 WIB ini mencakup penanyangan video cara pengambilan sidik jari di TKP, pembelajaran tentang pola sidik jari, sidik jari dalam investigasi kriminal, keperluan sidik jari sebagai pendukung alat bukti di pengadilan, melakukan analisis sidik jari latent, serta pelatihan simulasi melakukan pengumpulan dan pemeriksanaan bukti sidik jari di tempat kejadian perkara (TKP).
Setelah penayangan video cara pengambilan sidik jari di TKP dan penjelasannya oleh Aiptu BHJ Samosir, materi kemudian dilanjut dengan simulasi pengambilan sidik jari di tempat kejadian perkara (TKP), alat dan bahan yang diperlukan untuk pengambilan serta identifikasi sampel sidik jari yang dipaparkan oleh Aiptu Lian Syahputra, Aipda Agus Hari Sucipto, Aiptu BHJ Samosir, Akp Asmui, dan Iptu Masrul sangat mencuri perhatian seluruh mahasiswa.
Kemudian mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencetak sidik jari mereka sendiri dan melakukan analisisnya menggunakan cairan ninhidrin dan bubuk magnetic fingerprint powder. Diakhir pembelajaran, dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab dimana mahasiswa sangat aktif dan antusias. Pada akhir diskusi diadakan games pertanyaan seputar materi yang dipandu oleh Iptu Wiwin Sumariadi dimana 3 (tiga) mahasiswa yang berhasil menjawab dengan benar diberikan hadiah berupa rumus sidik jari. Kemudian acara dijeda untuk istirahat dan makan siang yang disediakan oleh INAFIS di ruang rapat lantai 2 Direktorat Reserse Kriminal Umum. Kegiatan ini berakhir pada pukul 13.00 WIB dan diakhiri dengan memberikan plakat cenderamata kepada sembari mengabdikan momen dengan berfoto bersama.
Comments are closed.